Dewan Soroti Dokter RSUD Majalengka

Dewan Soroti Dokter RSUD Majalengka

Buntut Pasien Askes Tidak Diberi Resep \"\"MAJALENGKA  – Profesionalisme dokter dipertanyakan.  Menyusul pasien yang mengeluh karena tidak diberikan resep obat askes, saat mendapatkan pelayanan kesehatan di RUSD Majalengka. Demikian  diungkapkan Ketua Komis D, Ir Nana Surhana MSi. Kepada Radar, Nana mengaku sangat menyayangkan jika temuan tersebut benar adanya. Pasalnya, telah menghambat proses pelayanan yang semestinya dikedepankan pihak RSUD. “Kita akan kroscek ke pihak RSUD dengan memanggil direkturnya. Kemudian kita akan minta kepada beliau agar bisa meningkatkan pembinaan kepada para dokter agar lebih profesional,” ungkapnya, kemarin. Menurut dia, jika kondisi ini terjadi pada pasien pemegang jaminan kesehatan dari Askes, bagaimana dengan kualitas pelayanan kepada pasien lain dari keluarga miskin, yang hanya mengandalkan kartu Jamkesmas atau Jamkesda. Di samping itu, kata dia untuk pasien pemegang jaminan kesehatan dalam bentuk apapun, mestinya dokter memberikan resep kepada pasien. “Kalau obat yang dibutuhkan pasien tersebut ada diantaranya tersedia pada obat yang diklaim, buat apa mereka (pasien) diminta nebus obat diluar klaim, itu kan sama saja tidak mengedepankan pelayanan. Kecuali kalau diantara mereka ada permainan,” tegas Nana.   Sementara itu, Kepala Askes Majalengka Cardi mengatakan, jika benar kondisi ini terjadi pada salah satu pasien klien dari Askes, maka tindakan RSUD yang tidak merekomendasikan obat yang diklaim Askes kepada pasiennya tidak dibenarkan. Terkecuali, lanjut Cardi, jika penyakit yang diderita pasien tergolong penyakit baru dan memerlukan obat khusus diluar obat yang dapat diklaim PT Askses. “Atau jika stok obat yang bisa diklaim oleh PT Askses tidak tersedia atau kehabisan stok,” lanjutnya. Meski demikian untuk kasus kehabisan stok, Cardi menilai tindakan yang mesti diutamakan adalah mencari obat pengganti dengan dosis dan komposisi yang sama dengan yang dibutuhan pasien, tentunya diutamakan obat yang terklaim PT Askses juga. Dijelaskan, setiap tahunnya, PT Askes menerbitkan buku panduan daftar obat untuk beragam penyakit yang bisa diklaim oleh PT Askes. Buku panduan tersebut sudah didistribusikan kepada seluruh dokter dan setiap ruangan di RSUD. Manfaat buku tersebut sebagai bahan acuan bagi para dokter untuk merekomendasikan obat yang mesti ditebus pasien pemegang Askses. “Jenis, merek, dan jumlah obatnya ratusan, mungkin ribuan. Jadi kalau tidak ada obat dari satu produsen untuk satu jenis penyakit bisa diganti dengan obat keluaran produsen lain dengna komposisi sama dan indikasi untuk penyakit yang sama juga,” terangnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: